Pada hari Sabtu (21/04/2018), seluruh mahasiswa jurusan Tadris Biologi FTIK-IAIN Tulungagung semester VI yang didampingi oleh bapak/ibu dosen melaksanakan kuliah lapangan di Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Perumahan dan Cipta Karya Kabupaten Tulungagung di desa Moyoketen dan di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah Dinas Lingkungan Hidup di desa Segawe. Kuliah Lapang ini merupakan implementasi dari beberapa mata kuliah lingkungan yaitu Manajemen Lingkungan, Pencemaran Lingkungan, Teknologi Pengelolaan Lingkungan, AMDAL dan Mikrobiologi. Melalui kuliah lapangan, mahasiswa dapat melihat secara langsung bagaimana implementasi teori yang mereka peroleh di bangku perkuliahan.
Acara dimulai pukul 08.00 di IPLT Moyoketen. Acara dibuka oleh Kajur TBIO, Eni Setyowati, kemudian dilanjutkan pemaparan materi oleh Bapak Edi Nur Cahyono, sebagai Kasi Persampahan Dinas PU Kabupaten Tulungagung. Setelah acara pemaparan materi dan tanya jawab, dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke tempat pengolahan limbah tinja. Acara di IPLT berakhir pada pukul 09.30 WIB.
Setelah di IPLT, seluruh mahasiswa dan bapak/ibu dosen melanjutkan perjalanan ke TPA Segawe. Pada pukul 10.00 WIB sampailah di TPA Segawe dan disambut oleh Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah, Dinas Lingkungan Hidup Tulungagung, Bapak Agus. Kegiatan di TPA dimulai dengan kunjungan ke instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sampah, kemudian ke tempat penangkapan gas methan serta ke tempat pembuatan kompos. Didampingi oleh pak Saeroji, pak Doni, dan pak Suroso dari DInas Lingkungan Hidup, mahasiswa mendapatkan pemaparan materi yang sangat bermanfaat, sebagai aplikasi dari teori yang didapatkan selama perkuliahan.
Perlu diketahui bahwa, volume sampah di Tulungagung yang masuk ke TPA Segawe telah mencapai 80 hingga 100 ton per hari. Volume sampah ini meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kurangnya pengetahuan warga tentang cara mengelola sampah. Dari total sampah yang diangkut ke TPA, sampah plastik menyumbang sekitar 30 sampai 40 persen. DI TPA Segawe sendiri terdapat kurang lebih 35 warga pemilah sampah, yang berasal dari daerah sekitar TPA.
Meskipun dikelilingi oleh sampah, serta bau yang sangat menyengat, namun mahasiswa sangat bersemangat untuk mengetahui bagaimana pengelolaan sampah di TPA. Kegiatanpun berakhir pada pukul 12.00 WIB, yaitu diskusi dan penutupan yang bertempat di ruang pertemuan para pemilah sampah. Semoga kegiatan ini dapat menambah wawasan bagi mahasiswa tentang pengolahan limbah, yang selama ini hanya mereka dapatkan secara teoritis. Aamiin. Salam lestari…Salam konservasi… (Adm/TBIO)